Rabu, 09 Februari 2011

Indra Nugraha Analisis Novel "Bumi Manusia" Karya Pramoedya Ananta Toer Lebih lanjut tentang: Analisis Novel "Bumi Manusia" Karya Pramoedya Ananta Toer

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) unsur-unsur intrinsik yang ada dalam novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer; (2) fakta historis yang ada dalam novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer; dan (3) nilai sosial budaya yang ada dalam novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosiologi historis. Peneliti menganalisis dan mencatat unsur-unsur intrinsik, nilai-nilai sosial budaya, dan nilai historis yang terdapat dalam novel “Bumi Manusia” karya Pramoedya Ananta Toer. Sumber data penelitian berupa dokumen, yaitu novel “Bumi Manusia” karya Pramoedya Ananta Toer yang diterbitkan oleh Lentera Dipantara di Jakarta pada September 2005 (cetakan pertama) setebal 538 halaman. Uji validitas data dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi teori. Analisis data dilaksanakan dengan model analisis mengalir.

Berdasarkan analisis data hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa: (1) unsur-unsur intrinsik yang membangun novel ini, antara lain: (a) menggunakan alur maju; (b) penokohan terdiri dari 2, yaitu tokoh utama dan tokoh bawahan. Tokoh utama, yaitu Minke, Annelies, Nyai Ontosoroh, Ir. Mellema. Tokoh bawahannya adalah Robert Mellema, Tuan Herman Mellema, Robert Suurhof, Darsam, Ayah Minke, yaitu Mister B., Bunda Minke, Jean Marais, Assisten Residen De La Croix, (c) latar terdiri dari 3: waktu, terjadi sekitar tahun 1898 pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Tempat, dalam novel ini terjadi di Jawa Timur tepatnya di sekitar kota Wonokromo. Suasana, dalam novel ini, Pramoedya mengangkat kehidupan kalangan masyarakat menengah ke atas atau pada waktu itu disebut ningrat, terpelajar, dan masyarakat intelektual; (d) Tema, mengisahkan percintaan antara Minke dan Annelies, yang melibatkan perbedaan kebudayaan, sosial, dan politik pada masa pemerintahan Hindia Belanda. (2) fakta historis yang ada, antara lain; (a) Boerderij Buitenzorg, (b) H.B.S., Surabaya, (c) E.L.S., (d) Tuan Asissten Resident B, Tuan Resident Surabaya, Tuan Kontrolir, (e) Max Havelaar, De koffieveillingen der Nerderlandsche Handelsmaatschappij, Multatuli, Eduard Dauwes Dekker, (f) Pabrik Gula Tulangan, Sidoarjo, (g) golongan liberal, (h) Majoor der Chaineezen; (i) Dokter Snouck Hurgronj, (j) Van Heutsz, (k) politik kolonial, (l) Forum Prifilelegiatum, Connexiteit, (m) Belum pernah penduduk Wonokromo menyaksikan pesta perkawinan sebesar ini, (n) Maresose; dan (3) nilai budaya yang ada antara lain; (a) Nilai moral, adanya pembatas yang sangat tinggi atau sangat ketat hubungan antara laki-laki dan perempuan yang belum menjadi pasangan suami istri di kalangan masyarakat Jawa pada masa itu. Hal ini dilakukan untuk menjaga kehormatan antara keduanya dan menjunjung tinggi kehormatan keluarga, (b) Nilai kemanusian, tercermin dalam usaha tokohnya untuk menggugat ketimpangan-ketimpangan kemanusian yang ditemuinya, juga dalam usahanya mengembalikan harkat kemanusian, (c) Nilai sosial dalam Novel “Bumi Manusia” ini dapat dilihat dari tokoh-tokohnya yang menyadari sepenuhnya bahwa manusia hidup tidak sendiri, oleh sebab itu diperlukan sikap menasehati antarteman, bersikap sopan santun dengan atasan atau orang yang lebih tua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar